PEDAGANG versus PEMBELI… Apa jadinya yaa..??
Ktika pedagangwan dan peddagangwati.. memiliki prnsip ingin memuaskan para pembeli, ehhhh trnyata nih pembelinya tidak banyak menuntut kepada pedagang, sungguh transaksi yang teramat baik (enaakk beneerr) . Pedagang tidak memberi harga yang memberatkan konsumen, di sisi lain masyarakat tidak rewel dan memberikan pemakluman terhadap kekurangan yang didapat dari barang yang baru saja ia beli. Inilah yang disebut dengan S+A+M+A+H+A+H = SAMAHAH (sikap toleransi)
Ehh buka2 kitabnya SHohh bukhori .. ternyata Imam Bukhori rohimahulloohu ta’aalaa ada membuat judul dalam kitab shohihnya bab assuhulah wassamahah fisy syiro’ walbai’ (sikap mempermudah dan toleransi dalam transaksi jual beli) “nyontek barusan” hehehe.
haditsnya sperti ini :
Dari Jabir bin ‘Abdullah radliallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda : Allah merahmati orang yang memudahkan ketika menjual dan ketika membeli dan juga orang yang meminta haknya [HR Bukhori, Tirmidzi dan Ibnu Majah]
Alhafidz Ibnu Hajar Al Atsqolani (pensyarah kitab shohih bukhori) mengatakan hadits ini menganjurkan akhlaq agung dan meninggalkan sikap pelit, pedit, kikir, bakhil, de el el serta kaku yang menyulitkan manusia di saat menuntut hak dan meminta pemakluman dari mereka.
Nahhh ada lagi nih…salah satu dari bentuk sikap toleransi antara pdagang VERSUS pembeli adalah iIQOLAH. ada yg tau gak ape tuh IQOLAH ??
Gini Ceritanya…. >> Seorang pembeli terkadang ada penyesalan terhadap barang yang sudah ia beli dan ingin mengembalikannya ke toko lalu sang pedagang menrima barang dan menyerahkan uang utuh kepada orang tersebut. Atau seorang pedgang yang mnyesal terhdap barang yang sudah ia jual. Ia ingin mengambil kembali barangnya, akhirnya sang pembeli rela dan menyerahkan apa yang sudah ia beli. Amalah ringan yang kadang “katanya” berat ini ternyata sangat mulia sehingga Rosululloh shollalohu alaihi wasallam pun bersabda :
Dari Abu Hurairah Radliyallaahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam bersabda : Barangsiapa membebaskan jual-beli seorang muslim, Allah akan membebaskan kesalahannya. [HR Abu Dawud dan Ibnu Majah]
Apa jadinya bila pedagang lebih suka memikirkan keuntungan diri sendiri dengan menaikkan harga tanpa melihat kondisi para pembeli, sementara konsumen terlalu banyak menuntut, dari harga murah, minta diskon dan bertanya tentang kemungkinan hadiah yang didapat dari pedagang.
Semoga Bermanfaat. 🙂